Profil Desa Kertaharja
Ketahui informasi secara rinci Desa Kertaharja mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Kertaharja, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, merupakan wilayah agraris strategis dekat jalur Pantura dengan populasi 4.719 jiwa. Potensi ekonomi ditopang oleh pertanian, jasa, dan kedekatan dengan pusat industri, didukung oleh pemerintahan desa akt
-
Lokasi Strategis
Berada di Kecamatan Kramat, Desa Kertaharja memiliki akses yang mudah ke jalur utama Pantura dan pusat ekonomi Kabupaten Tegal, yang memengaruhi dinamika sosial dan ekonominya
-
Basis Ekonomi Agraris
Sektor pertanian, khususnya tanaman padi dan palawija, menjadi pilar utama perekonomian desa, didukung oleh sektor jasa dan perdagangan
-
Kependudukan yang Dinamis
Dengan jumlah penduduk mencapai 4.719 jiwa pada tahun 2023, desa ini memiliki modal sumber daya manusia yang signifikan untuk mendorong pembangunan di berbagai sektor

Desa Kertaharja, yang terletak di Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menampilkan wajah sebuah perkampungan yang dinamis di tengah persimpangan antara tradisi agraris dan geliat ekonomi modern. Sebagai bagian integral dari Kabupaten Tegal, desa ini terus bergerak maju, mengoptimalkan potensi lokal sambil beradaptasi dengan tantangan zaman. Dengan lokasi yang berdekatan dengan jalur utama Pantai Utara (Pantura), Kertaharja memiliki posisi vital yang tidak hanya memengaruhi mobilitas warganya tetapi juga membuka peluang ekonomi yang beragam. Profil Desa Kertaharja menjadi cerminan dari sebuah wilayah yang pemerintahannya berupaya menyeimbangkan pembangunan infrastruktur fisik dengan pemberdayaan masyarakatnya, menjadikan desa ini sebagai salah satu wilayah penyangga yang penting di Kabupaten Tegal.
Lokasi Strategis dan Demografi Desa Kertaharja
Secara geografis, Desa Kertaharja berada pada posisi yang cukup strategis di dalam konstelasi wilayah Kabupaten Tegal. Letaknya di Kecamatan Kramat membuatnya menjadi salah satu desa yang terhubung langsung dengan denyut nadi perekonomian regional. Berdasarkan data administrasi, wilayah Desa Kertaharja memiliki batas-batas yang jelas dengan desa-desa di sekitarnya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan langsung dengan Desa Kertayasa. Sisi timur berbatasan dengan Desa Ketileng, memberikan akses antardesa yang cair. Sementara itu, di sisi selatan, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Mangunsaren dan Desa Bumiharja, yang keduanya masuk dalam administrasi Kecamatan Tarub. Adapun di sisi barat, Desa Kertaharja berbatasan dengan Desa Kemantran, yang juga merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Kramat.
Struktur kewilayahan ini memberikan Desa Kertaharja keuntungan aksesibilitas, baik ke pusat kecamatan maupun ke wilayah lain di sekitarnya. Kedekatan dengan pusat kecamatan di Kemantran memudahkan warga dalam mengakses layanan administrasi dan fasilitas publik tingkat kecamatan. Posisi ini juga menempatkan Kertaharja dalam lintasan jalur ekonomi yang potensial, didukung oleh infrastruktur jalan yang memadai untuk menghubungkan desa dengan kawasan lain.
Dari sisi kependudukan, data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal untuk tahun 2023 mencatat bahwa jumlah penduduk Desa Kertaharja mencapai 4.719 jiwa. Populasi ini terdiri dari 2.377 penduduk laki-laki dan 2.342 penduduk perempuan. Komposisi penduduk yang relatif seimbang antara laki-laki dan perempuan ini menunjukkan demografi yang sehat. Jumlah penduduk yang signifikan ini merupakan modal sosial dan sumber daya manusia yang besar bagi desa. Apabila dikelola dan diberdayakan secara optimal, potensi ini dapat menjadi motor penggerak utama dalam berbagai program pembangunan desa, mulai dari sektor ekonomi, sosial, hingga budaya. Keberadaan ribuan penduduk ini juga menjadi pasar potensial bagi pengembangan usaha lokal dan jasa.
Perekonomian Desa Berbasis Agraris dan Jasa
Perekonomian Desa Kertaharja berakar kuat pada sektor agraris, yang telah menjadi sandaran hidup masyarakatnya secara turun-temurun. Sejalan dengan profil umum Kecamatan Kramat yang memiliki lahan sawah produktif, sebagian besar warga Kertaharja berprofesi sebagai petani. Lahan-lahan pertanian di desa ini umumnya ditanami padi sebagai komoditas utama, serta berbagai jenis tanaman palawija seperti bawang merah dan cabai yang disesuaikan dengan siklus musim tanam. Sektor pertanian tidak hanya menyediakan sumber pangan dan pendapatan bagi para petani, tetapi juga menciptakan lapangan kerja ikutan, seperti buruh tani dan pedagang hasil bumi.
Selain pertanian, sektor perdagangan dan jasa juga menjadi pilar penting dalam struktur ekonomi desa. Lokasinya yang dekat dengan jalur utama memudahkan distribusi hasil pertanian ke pasar-pasar yang lebih besar di wilayah Tegal. Banyak di antara warga yang berprofesi sebagai pedagang, baik yang membuka usaha warung kelontong di lingkungan desa maupun yang berjualan di pasar-pasar terdekat. Perkembangan sektor jasa juga terlihat dari munculnya berbagai usaha kecil yang melayani kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Fenomena sosial-ekonomi yang cukup menonjol di Desa Kertaharja, sebagaimana desa-desa lain di sekitarnya, yakni banyaknya warga yang memilih untuk merantau. Generasi muda dan usia produktif banyak yang mencari peluang kerja di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya. Mereka umumnya bekerja di sektor informal maupun sebagai karyawan di berbagai perusahaan. Arus perantauan ini memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian desa melalui remitansi atau kiriman uang yang dikirimkan kepada keluarga di kampung halaman. Fenomena ini sekaligus menjadi tantangan bagi pemerintah desa untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih atraktif di tingkat lokal agar sumber daya manusia terbaiknya dapat turut membangun desa secara langsung. Kedekatan Kecamatan Kramat dengan kawasan industri, termasuk LIK (Lingkungan Industri Kecil) dan industri berskala besar di sepanjang jalur Pantura, juga membuka alternatif lapangan kerja bagi warga Kertaharja di sektor manufaktur dan industri logam.
Pembangunan Infrastruktur dan Fasilitas Publik
Pemerintah Desa Kertaharja bersama dengan pemerintah kabupaten terus berupaya meningkatkan kualitas hidup warganya melalui pembangunan infrastruktur dasar dan penyediaan fasilitas publik. Di bidang konektivitas, kondisi jalan desa dan jalan penghubung antardusun menjadi prioritas untuk memastikan kelancaran aktivitas ekonomi dan sosial warga. Akses jalan yang baik mempermudah pengangkutan hasil panen dari lahan pertanian ke pasar serta mobilitas warga menuju tempat kerja atau fasilitas publik lainnya.
Dalam sektor pendidikan, Desa Kertaharja telah memiliki lembaga pendidikan dasar sebagai fondasi pengembangan sumber daya manusia. Salah satu institusi pendidikan yang tercatat secara resmi ialah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kertaharja 02. Keberadaan sekolah dasar di dalam desa memastikan anak-anak usia sekolah dapat mengakses pendidikan formal dengan mudah tanpa harus menempuh jarak yang jauh. Di luar itu, terdapat pula lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak (TK) yang dikelola oleh masyarakat maupun yayasan untuk menunjang pendidikan prasekolah.
Untuk layanan kesehatan, meskipun fasilitas kesehatan tingkat lanjut seperti rumah sakit tidak berada tepat di dalam desa, aksesibilitas warga terhadap layanan medis terbilang memadai. Warga Desa Kertaharja dapat dengan mudah menjangkau Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kramat yang berlokasi di Desa Kemantran dan Puskesmas Bangun Galih. Selain itu, beberapa rumah sakit swasta dan rumah sakit ibu dan anak yang berada di wilayah barat Kecamatan Kramat, seperti RS Mitra Siaga, dapat dijangkau dalam waktu yang relatif singkat. Ketersediaan bidan desa yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan juga memastikan layanan kesehatan dasar, terutama bagi ibu dan anak, dapat diterima oleh masyarakat Kertaharja secara langsung di tingkat komunitas.
Dinamika Sosial dan Pemerintahan Desa
Kehidupan sosial di Desa Kertaharja berjalan secara dinamis, ditandai dengan masih kuatnya nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong di tengah masyarakat. Berbagai kegiatan komunal, baik yang bersifat keagamaan maupun sosial, rutin diselenggarakan dan menjadi wadah interaksi antarwarga. Salah satu bukti aktifnya organiasi kemasyarakatan ialah eksistensi Karang Taruna. Kegiatan seperti acara Halal Bihalal yang diinisiasi oleh Karang Taruna Desa Kertaharja menjadi contoh konkret bagaimana pemuda desa berperan aktif dalam memelihara kohesi sosial dan mempererat tali silaturahmi antarwarga, terutama setelah momen-momen besar keagamaan.
Dari sisi tata kelola, roda pemerintahan Desa Kertaharja dijalankan oleh aparatur desa yang dipimpin oleh seorang kepala desa. Berdasarkan catatan media pada tahun 2021, jabatan Kepala Desa Kertaharja dipegang oleh Darisman Ariwibowo. Pemerintah desa memegang peranan sentral dalam merencanakan dan melaksanakan program-program pembangunan yang didanai dari berbagai sumber, termasuk Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD). Fokus pemerintahan desa tidak hanya pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat.
Pemerintah desa secara aktif terlibat dalam program-program dari pemerintah pusat dan daerah. Sebagai contoh, pada masa pandemi COVID-19, pemerintah Desa Kertaharja tercatat proaktif dalam menyukseskan program vaksinasi massal. Bekerja sama dengan puskesmas dan pemangku kepentingan lainnya, pemerintah desa berupaya memastikan warganya mendapatkan akses vaksin untuk mencapai kekebalan komunal. Upaya ini menunjukkan fungsi vital pemerintah desa sebagai garda terdepan dalam pelayanan publik dan sebagai jembatan antara kebijakan pemerintah di tingkat atas dengan implementasinya di tengah masyarakat. Hubungan yang harmonis antara pemerintah desa, lembaga kemasyarakatan desa (LKD), dan seluruh elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan pembangunan di Desa Kertaharja.
Potensi dan Arah Pembangunan Masa Depan
Menatap masa depan, Desa Kertaharja memiliki sejumlah potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Kombinasi antara sumber daya alam berupa lahan pertanian yang subur dan sumber daya manusia yang besar menjadi modal dasar yang kuat. Arah pembangunan ke depan idealnya berfokus pada diversifikasi ekonomi agar tidak hanya bergantung pada sektor pertanian tradisional. Peningkatan nilai tambah produk pertanian melalui pengolahan hasil panen dapat menjadi salah satu opsi strategis. Misalnya, pengembangan usaha kecil dan menengah (UMKM) yang mengolah bawang merah menjadi bawang goreng kemasan atau produk turunan lainnya.
Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang profesional dan inovatif juga dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal. BUMDes bisa mengelola berbagai unit usaha, mulai dari penyediaan sarana produksi pertanian, pengelolaan pasar desa, hingga pengembangan unit usaha jasa yang menyerap tenaga kerja lokal. Hal ini diharapkan dapat mengurangi angka perantauan dengan menyediakan alternatif pekerjaan yang layak di desa.
Di sisi lain, peningkatan kualitas sumber daya manusia harus tetap menjadi prioritas utama. Program pelatihan keterampilan, baik di bidang pertanian modern, wirausaha, maupun teknologi digital, perlu digalakkan untuk membekali warga, khususnya generasi muda, agar mampu bersaing. Dengan lokasi yang strategis dan masyarakat yang dinamis, Desa Kertaharja memiliki peluang besar untuk bertransformasi menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera, dengan tetap mempertahankan kearifan lokal yang menjadi identitasnya.